2008年7月29日火曜日

Pertemuan Pengurus PCIM-Jepang dengan Bpk Din Syamsuddin


Tokyo-Pada tanggal 4 Juli 2008 bertempat disekretariat PCIM-Jepang di SRIT, pimpinan Cabang Istimewa muhammadiyah Jepang mengadakan pertemuan dan silaturahmi. Pada Saat itu Bapak Din Syamsuddin sempat menjadi pembicara di aula SRIT setelah sholat jumat yang juga dihadiri oleh simpatisan dan mahasiswa umum serta pejabat teras KBRI tokyo. Pada dialog tersebut Bapak Din Syamsuddin berbicara dalam diskusi yang dimoderatori oleh SekJend PCIM-Jepang Bpk Sumarwoto mengenai perlunya pemimpin bermoral dan berani melakukan perubahan progresif untuk mengatasi persoalan bangsa yang begitu rumit ini.Setelah selseai acara tersebut Bapak din Syamsuddin berdialog dengan pengurus PCIM-Jepang agar selalu tetap istiqomah dan bekerja keras dalam segala hal. disamping itu juga perlu adanya dialog-dialog dengan instansi lain untuk memikirkan bagaimana dakwah di Jepang ini.

Negara Islam Bisa Menekan Jepang Menarik Pasukan Dari Afghanistan


Tokyo- Menurut Muhammad Kustiawan, peneliti di Plus Line. Inc.Tokyo dan Pusat Studi Asia pada Tokyo Kokushikan University, saat ini posisi Jepang dalam partisipasinya bersama Amerika Serikat di Afghanistian menjadi dilematis, berkaitan hubungannya dengan negara negara Islam. Hal ini terlihat ketika LDP, dalam hal ini Fukuda -perdana menteri Jepang- dan kabinetnya berpendapat akan memperpanjang Undang Undang Pengiriman Pasukan Beladiri Jepang di Afghanistan serta mendukung program Amerika tentang terorisme dengan catatan, setelah terjadi perdebatan di parleman Jepang membahas UU tersebut pekan lalu.
”Saya banyak tanya politisi Jepang, saat ini kebanyakan politisi Jepang dekat dengan kelompok negara Islam modern seperti Indonesia, Malaysia, dan India...” ungkap Muhammad Kustiawan yang ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang ini kepada muhammadiyah.or.id ahad malam (21/10/2007). Kebijakan ini diambil Fukuda karena satu hari sebelum kontoversi UU tentang partisipasi pasukan beladiri Jepang itu, Amerika Serikat mendesak Fukuda dan kabinet untuk memperpanjang UU tersebut.
Di Jepang sendiri saat ini banyak mahasiswa asing dan orang asing yang diterima dan berdomisili di Jepang berasal dari negara berpenduduk Islam seperti Indonesia, India, Pakistan, Malaysia. Bahkan komunitas Islam Jepang sendiri juga perlahan membesar. Ini dikuatirkan Amerika sehingga mendesak Fukuda.
Dalam analisa pria kelahiran Sumatera ini, Jepang bisa saja beralih menjadi lawan terberat Amerika Serikat bila Islam di Indoensia, Malaysia dan India serta Pakistan , juga Iran bersatu dan meminta Jepang menjadi pemimpin negara modern ketiga.
Lebih lanjut Kustiawan menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara Islam modern terbesar di dunia harus mengambil peran strategis untuk mendukung pemberantasan terorisme sepanjang tidak mencap Islam sebagai teroris dan menampakan bahwa Islam agama yg damai dan humanis.
”Saya kira peran Islam indonesia strategis ke depan bila bisa memobilisasi kekuatan negara modern Islam seperti Islam di India, pakistan, Malaysia, Iran” ungkapnya.”Saat ini pemimpin penting Jepang banyak memandang Islam merupakan kekuatan penting Jepang dalam menghadapi Amerika” pungkasnya(Arif).

Buka Bersama PCIM Jepang,Japan Muslim Association dan Dubes Irak Untuk Jepang


Tokyo- Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang bekerja sama dengan Japan Muslim Association mengadakan buka bersama sekaligus perkenalan PCIM-Jepang dengan Warga Muslim Jepang di sekretariat Japang Muslim Association, Yoyogi, Tokyo , 22 September 2007 yang lalu. Silaturahmi yang juga dihadiri Dubes Irak untuk Jepang tersebut diisi tausiyah Mr. Khalid Higuchi, Penasehat PCIM Jepang.
Menurut release yang disampaikan Muhammad Kustiawan-Ketua Umum PCIM Jepang, kepada redaksi muhammadiyah.or.id Kamis (27/09/2007), Mr. Higuchi yang merupakan Research officer of Plus Line Inc.Tokyo ini menuturkan bahwa buka bersama tersebut terasa spesial karena disamping sebagai acara perkenalan PCIM-Jepang , juga menghadirkan Dubes Irak Untuk Jepang, President Japan Muslim Association Mr. Amin Kimiaki dan Professor Hideomi Muto, Direktur Of Shariah Research Institute Japan. Mr. Higuci dalam tausiyahnya berharap Muhammadiyah Jepang sebisa mungkin bukan saja terfokus pada kegiatan pengajian dan diskusi, namun juga membangun networking kader dan kerja sama pendidikan, ekonomi, dan budaya dengan lembaga atau pemerintah Jepang.
PCIM-Jepang bekerja sama dengan Japan Muslim Assosiation karena beberapa Penasehat Muhammadiyah Jepang juga menjabat Direktur Japan Muslim, disamping karena anggota PCIM-Jepang yang belum terlalu banyak. Menurut rencana, untuk kegiatan dengan jumlah peserta yang besar akan dilaksanakan digedung Aula Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Hal tersebut diungkapkan Sumarwoto, Sekretaris PCIM Jepang yang juga menjadi Kepala Sekolah SRIT Tokyo tersebut. (arif)

Kajian Pebruari 2008 PCIM Jepang


Tokyo- Ahad (24/02/2008) PCIM Jepang menyelenggarakan pengajian rutin yang dibawakan oleh Mr. Khalid Higuci, Visiting Profesor di Cyber University dan Waseda University dan pada sesi kedua diisi Ustadz Mohamad Sahlan. Dalam pembukaan acara di sekretariat PCIM Jepang tersebut, Ketua Umum PCIM Japan MR. Muhamma Kustiawan yang mengharapkan agar kegiatan kajian ini dapat berlangsung rutin dan bermakna.Mr. Khalid Higuci menjelaskan bahwa ketertarikannya terhadap Muhammadiyah adalah karena Muhammadiyah dianggapnya sebagai salah satu organisasi Islam di Indonesia yang dapat diterima oleh masyarakat Jepang. Khalid Higuci menggarisbawahi bahwa yang mmebuat dia benar –benar tertarik adalah karena kepedulian Muhamadiyah terhadap pendidikan dan pengembangan umat. Sedangkan Mohamad Sahlan membahas materi tentang Aqidah dan menekankan agar umat selalu berpegang teguh pada Alqur’an dan Sunah Rasulullah SAW.
Selanjutnya Sekretaris PCIM Sumarwoto memimpin jalannya sesi pembahasan propek organisasi kedepan yang mengagendakan pendataan anggota dan kegiatan kajian rutin berikutnya. Akhirnya disepakati bahwa kajian rutin berikutnya pada tanggal 26 April di rumah MR. Khalid Higuci di Chofu , Tokyo, Japan. Acara ditutup dengan do’a oleh ustadz Muhamad Sahlan dan diakhiri dengan santap malam bersama, hasil masakan dari Ibu Sri Sumarwoto Bokings, hampir seperti koor, jamaah semua bilang waah oisiii bu Sri, dan Arigatogozaimastha. (arif).

PCIM-Jepang Pada Saat dideklarasikan



PIAGAM DEKLARASI
PENGURUS CABANG ISTIMEWA MUHAMMADIYAH-JEPANG
( PCIM-JEPANG)


Muhammadiyah adalah suatu Persyarikatan yang merupakan gerakan dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi mungkar yang ditujukan kepada perseorangan dan Masyarakat., yaitu mengembalikan pada ajaran Islam yang Asli dan Murni serta mengajak untuk memeluk Islam yg bersifat kebaikan, bimbingan, dan peringatan. Dengan tujuan mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah swt .
Maka, pada hari ini, Ahad 28 Rajab 1428 atau Minggu 12 Agustus 2007, bertempat di Sekretariat Japan Muslim Assosiation, Yoyogi, Tokyo, Jepang, kami warga Muhammadiyah di jepang merasa terpanggil untuk mendirikan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah-PCIM Jepang sebagai bentuk tanggungjawab kami atas misi Muhammadiyah dan sebagai wadah gerakan dakwah Muhammadiyah di Jepang untuk memperkenalkan “Islam yg berkemajuan” pada Masyarakat Jepang dan tentunya mendorong ekonomi Umat dan IPTEK di Indonesia.

Deklarator :
1. Muhammad Kustiawan, sbg Ketua Umum ( Bekerja sbg research of Plus Line Inc, Tokyo & Graduate Student Ilmu politik pada Tokyo Kokushikan University)
2. Dr. Harus Laksana Guntur, ( Assistant professor pada Tokyo Institute of Technology)
3. Tatang Sopian (Phd Student pada Tokyo Institute of Technology University)
4. Mr. Khalid M. Higuchi ( Research Institute of Islamic Sciences Waseda University )
5. Haji Idris No Madjid ( Direktur surat Kabar Al-Ummah Jepang)