2008年9月10日水曜日

Absen PR, Muhammad Muqaddas Ceramah Ramadhan di PCIM Jepang



Tokyo- Absen dalam pengajian Ramadhan (PR) di Jogja, ternyata ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Muqaddas, memberi siraman rohani di Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) di Jepang.
Hal ini tersurat dalam release yang dikirimkan ketua PCIM Jepang Muhammad Kustiawan, melalui email redaksi
Ahad (07/09/2008). Menurut Kustiawan dalam release-nya, kehadiran Muhammad Muqaddas di Jepang sekaligus menghadiri undangan KMII-KBRI di Jepang selama seminggu. Dalam kesempatan yang langka tersebut, Muqaddas mengungkapkan dalam salah satu isi siramannya, yakni mengenai pentingnya Istiqomah dalam pergerakan Muhammadiyah selama hampir 1 Abad ini. Selama ini menurut Muqoddas Muhammadiyah tetap istiqomah dengan jati dirinya sebagai gerakan dakwah Islam amar ma`ruf nahi mungkar, disamping itu Muhammadiyah juga tetap bertahan dengan gerakan amalnya, yang pada akhirnya menjadi ujung tombak dalam dakwahnya.
Pada akhir ceramahnya Muhammad Muqaddas mengingatkan akan pentingnya ukhuwah Islam yang harus terus dibangun, dan ukhuwah tersebut dapat terwujud atas dasar ketaqwaan, dan bukan karena persamaan ras, suku, dan jabatan. Siraman rohani diadakan di rumah sekretaris PCIM Jepang Sumarwoto, dengan dihadiri ketua Japan Muslim Association Amin Tokumatsu Komei, Penasehat PCIM Jepang Khalid Higuchi, ketua PCIM-Jepang Muhammad Kustiawan, pengurus PCIM, serta bapak dan ibu guru Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo (SRIT). (mac)

2008年9月6日土曜日

Ustad Dr. Muhammad Muqaddas dlm Buka Bersama dg PCIM-Jepang, Ketua Japan Muslim : Muhammadiyah tidak akan pernah menjadi Partai Politik

Pada tanggal 5 September 2008 Ditempat kediaman Sekretaris PCIM-Jepang Sumarwoto,Msc daerah Meguro Tokyo. Pengajian Ramadhan yang menghadirkan pembicara Utama Ustad Prof Dr. Muhammad Muqaddas, yg kebetulan selama seminggu beliau diundang KMII-KBRI Jepang berceramah ramadhan. Hadir Juga dalam silaturahmi itu adalah Ketua Japan Muslim Asosiation, Bpk Dr. Amin Tokumatsu Komei, Penasehat PCIM Jepang Dr. Khalid Higuchi serta Ketua PCIM-Jepang Muhammad Kustiawan,MA , pengurus PCIM serta bapak dan Ibu guru Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo (SRIT). Pada kesempatan pengantar sebagai tuan rumah Sekretaris PCIM-Jepang Sumarwoto,Msc mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ukhuwah Islamiayah antar warga PCIM di Jepang yang dikemas dalam bentuk Buka Bersama.
Kemudian pembicara utama Ustad Dr. Muhammad Muqaddas memberikan siraman rohani dan memberikan gambaran sekilas mengenai keberadaan Muhammadiyah yang berusia 98 tahun sejak didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan tahun 1912. Menurut Ustad Muqaddas dihadapan pengurus dan simpatisan PCIM Jepang , kita bersyukur kepada allah swt karena hingga saat ini Muhammadiyah telah berumur 98 tahun dan 2 tahun lagi Insya Allah Muhammadiyah tepat pd tahun 2010 Muhammadiyah akan berusia 100 tahun. Pertanyaan yg timbul adalah mengapa Muhammadiyah bisa berusia sepanjang itu? Jawaban adalah karena Muhammadiyah tetap istiqomah dengan jati dirinya sebagai gerakan dakwah Islam "Amar Ma`ruf Nahi Mungkar" . Muhammadiyah bukan partai politik dan Insya Allah Muhammadiyah Insya Allah tidak akan menjadi partai politik. Sebab Muhammadiyah sudah menyadari bahwa dengan gerakan dakwah Islam Amar Ma`ruf Nahi Mungkar Insya Allah muhammadiyah bisa menyampaikan risallah Islam kepada umat dengan sebaik-baiknya. Menurut Ustad muqaddas, Muhammadiyah di Indoensia terdiri dari 30 Propinsi mulai dari Aceh sampai ke papua. Ke 30 Propinsi itu terdiri dari sekian ratus kabupaten. Di Hadapan Pengurus Japan Muslim Asosiation, Ustad Muqaddas lebih lanjut mengatakan bahwa di setiap Propinsi itu banyak didirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah. Sekolah-sekolah itu oleh Muhammadiyah digunakan sebagai ujung tombak sebagai dakwah Islam. Disamping tentu saja rumah sakit Muhammadiyah, Panti Asuhan Muhammadiyah, Panti Jompo Muhammadiyah. Tentang Penyiaran Islam di Indonesia, muhammadiyah menekankan tentang pentingnya ukhuwah Islamiyah. Di dalam mengamalkan ajaran Islam berpijak pada Alqur`an dan Hadist dari Muhammad SAW. Untuk mengamalkannya Muhammadiyah melakukan Ijtihad yaitu beberapa ulama di Muhammadiyah berkumpul untuk mencari kesimpulan-kesimpulan terhadap ajaran-ajaran Islam. ketika berijtihad itu Muhammadiyah tidak pernah merasa bahwa Ijtihadnya Muhammadiyah yang terbenar. Oleh karena itu Muhammadiyah sangat menghargai perbedaan pendapat diantara ulama. alhamdulillah Muhammadiyah telah berkembang besar meliputi 30 Propinsi semua digunakan untuk dakwah Islam amar ma`ruf nahi mungkar. Memimpin Muhammadiyah itu harus Ikhlas sebab orang yg memimpin Muhammadiyah itu hanya digaji oleh Allah swt. Seperti saya dengan usia 60 tahun ini, ketika ada kegiatan Muhammadiyah saya hadiri dengan rasa suka cita. Mengapa karena saya merasa Allah swt telah memberikan saya usia dan kekuatan pada diri saya untuk mengamalkan dan menegakan Agama Allah swt yaitu Islam. Diakhir pembicaraan nya Ustad Muqaddas mengucapkan terima kasih kepada Bapak Amin tokuatsu, ketua Japan Muslim bersama rombongan yang lain yg meluangkan waktu mengahdiran acara di rumah bpk sumarwoto bertemu saya selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kami semua sebenarkan memiliki perhatian yg besar terhadap perkembangan Islam di Jepang. Karena letak kami jauh dari Jepang, maka untuk mengetahui lebih detail informasi tentang Muhammadiyah, bisa melalui PCIM-Jepang. Dengan Ukhuwah Islamiyah ini Insya Allah bisa memudahkan kegiatan dakwah di Jepang. Kemudian Ustad Muqaddas mengutip Surat Alhujarat ayat 13 , Allah swt berfirman: " Orang-orang yang beriman itu adalan bersaudara, ciptakanlah persaudaraan yang baik diantara kamu. Mudah-mudahan dengan menciptakan persaudaraan yang baik, kamu semua mudah-mudahan mendapatkan rahmat dari Allah swt". Nah Ukhuwah Islam itu dapat terwujud atas ketaqwaan, bukan perbedaan ras, suku , jabatan, dll. Demikian penjelasan dari saya tenntang Muhammadiyah. kemudian kami menunggu kehadiran bapak Amin berserta rombongan Japan Muslim Asositon untuk datang ke Indonesia bertemu dengan pimpinan pusat Muhammadiyah .
Pada Kesempatan lain, Penasehat PCIM-Jepang, Bpk Khalid Higuchi mengatakan dengan bahasa Inggris yang Insya allah kami artikan bahwa beliau bersyukur dan sangat menikmati silaturahmi dan buka bersama di rumah Pak sumarwoto bersama Ustad Muqaddas serta kawan-kawan PCIM-Jepang semua. Menurut Khalid Higuchi, Muhammadiyah sebagai organisasi yang menekankan kehidupan modren , ilmu pengetahuan dll adalah sesuatu yang bisa diterima oleh masyarakat Jepang secara rasional. Oleh karena itu Beliau berharap dalam kehidupan mendatang Insya allah Muhammadiyah bisa saling bekerja sama dan terus memperat hubungannya dengan muslim jepang bahkan pemerintah Jepang.
Kesempatan berikutnya dibawakan oleh Bapak Amin Tokuatsu, ketua Japan Muslim Asosition yang mnegunakan dua bahasa Inggris maupun Jepang. yang Insya Allah kami artikan , beliau menjelaskan kondisi dan perkembangan dakwah yang dilakukan oleh Japan Muslim Assosition . Organisasi Muslim Jepang ini didirikan pada tahun 1952. Sejak berdiri Organisasi Muslim Jepang ini telah memiliki anggota lebih dari 300 anggota muslim Jepang. Jadi dijepang terdapat lebih dari 300 organisasi Muslim. Lebih lanjut beliau mengatakan Muslim Jepang lebih bnaka katip pada organisasi muslim Jepang. Ketua Muslim Jepang ini dipilih setiap dua tahun sekali dalam rapat majelis syuro yg terdiri 13 orang. Program majelis syuro ini setiap bulan diadakan meeting. Menurut Bpk Amin Tokuatsu, ada beberapa kegiatan Muslim Jepang dituntut bertnaggung jawab dalam kegiatan dibebankan yang dilaporkan setiap anggota setiap bulannya. Karena Orang Jepang lebih suka dengan bacaan atau buku, maka kegiatan Muslim jepang lebih menekan pada kegiatan tulisan diartikel berbahasa jepang disamping juga ada kegiatan Muslim Camp yang juga dihadiri juga orang Jepang yg bukan Muslim. Baru-baru ini Japan muslim menyelenggarakan Muslim Camp yg diikutioleh 90 peserta. Tujuan dari kegiatan muslim jepang terutama menterjemah tulisan tentang islam ke dalam berbaha Jepang, cara sholat, cara baca Alqur`an dll yang kesemua bertujuan sebisa mungkin prnag jepang bisa memahami islam dengan benar.
Pada Sessi terakhir kegiatan, Ketua PCIM-Jepang Muhammad Kustiawan, mengatakan sangat bersyukur bisa diadakan kegiatan silaturahmi ini yang juga dihadiri oleh organisasi muslim Jepang dan perkumpulan guru-guru Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo ini. semoga dengan niat ikhlas untuk mengembangkan Islam melalui Muhammadiyah dengan berpijak dengan pemahaman Islam menurut Alqur`an dan Hadist Insya Allah Muhammadiyah Jepang akan jaya dan bersinar. Muhammadiyah Jepang melakukan gerakan dakwah tidak hanya dengan organisasi muslim Ornag Indonesia saja akan tetapi akan mengembangankan islam secara internasional bersama kelompok Islam internasional yang ada di jepang tentunya berpijak pada konsep yang dibawa oleh K.H ahmad Dahlan dalam mengembangkan Islam dengan pedoman Amar Ma`ruf Nahi Mungkar. Karena Muhammadiyah Masih "bayi" mohon agar didoakan semoga kawan-kawan yg bergerak mengembangkan dakwah melalui muhammadiyah Jepang ini agar tetap istiqomah dan selalu ikhlas menjalankan kegiatannya sesuai dengan keterbatasan dan keammpuan yang ada. amin

2008年7月29日火曜日

Pertemuan Pengurus PCIM-Jepang dengan Bpk Din Syamsuddin


Tokyo-Pada tanggal 4 Juli 2008 bertempat disekretariat PCIM-Jepang di SRIT, pimpinan Cabang Istimewa muhammadiyah Jepang mengadakan pertemuan dan silaturahmi. Pada Saat itu Bapak Din Syamsuddin sempat menjadi pembicara di aula SRIT setelah sholat jumat yang juga dihadiri oleh simpatisan dan mahasiswa umum serta pejabat teras KBRI tokyo. Pada dialog tersebut Bapak Din Syamsuddin berbicara dalam diskusi yang dimoderatori oleh SekJend PCIM-Jepang Bpk Sumarwoto mengenai perlunya pemimpin bermoral dan berani melakukan perubahan progresif untuk mengatasi persoalan bangsa yang begitu rumit ini.Setelah selseai acara tersebut Bapak din Syamsuddin berdialog dengan pengurus PCIM-Jepang agar selalu tetap istiqomah dan bekerja keras dalam segala hal. disamping itu juga perlu adanya dialog-dialog dengan instansi lain untuk memikirkan bagaimana dakwah di Jepang ini.

Negara Islam Bisa Menekan Jepang Menarik Pasukan Dari Afghanistan


Tokyo- Menurut Muhammad Kustiawan, peneliti di Plus Line. Inc.Tokyo dan Pusat Studi Asia pada Tokyo Kokushikan University, saat ini posisi Jepang dalam partisipasinya bersama Amerika Serikat di Afghanistian menjadi dilematis, berkaitan hubungannya dengan negara negara Islam. Hal ini terlihat ketika LDP, dalam hal ini Fukuda -perdana menteri Jepang- dan kabinetnya berpendapat akan memperpanjang Undang Undang Pengiriman Pasukan Beladiri Jepang di Afghanistan serta mendukung program Amerika tentang terorisme dengan catatan, setelah terjadi perdebatan di parleman Jepang membahas UU tersebut pekan lalu.
”Saya banyak tanya politisi Jepang, saat ini kebanyakan politisi Jepang dekat dengan kelompok negara Islam modern seperti Indonesia, Malaysia, dan India...” ungkap Muhammad Kustiawan yang ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang ini kepada muhammadiyah.or.id ahad malam (21/10/2007). Kebijakan ini diambil Fukuda karena satu hari sebelum kontoversi UU tentang partisipasi pasukan beladiri Jepang itu, Amerika Serikat mendesak Fukuda dan kabinet untuk memperpanjang UU tersebut.
Di Jepang sendiri saat ini banyak mahasiswa asing dan orang asing yang diterima dan berdomisili di Jepang berasal dari negara berpenduduk Islam seperti Indonesia, India, Pakistan, Malaysia. Bahkan komunitas Islam Jepang sendiri juga perlahan membesar. Ini dikuatirkan Amerika sehingga mendesak Fukuda.
Dalam analisa pria kelahiran Sumatera ini, Jepang bisa saja beralih menjadi lawan terberat Amerika Serikat bila Islam di Indoensia, Malaysia dan India serta Pakistan , juga Iran bersatu dan meminta Jepang menjadi pemimpin negara modern ketiga.
Lebih lanjut Kustiawan menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara Islam modern terbesar di dunia harus mengambil peran strategis untuk mendukung pemberantasan terorisme sepanjang tidak mencap Islam sebagai teroris dan menampakan bahwa Islam agama yg damai dan humanis.
”Saya kira peran Islam indonesia strategis ke depan bila bisa memobilisasi kekuatan negara modern Islam seperti Islam di India, pakistan, Malaysia, Iran” ungkapnya.”Saat ini pemimpin penting Jepang banyak memandang Islam merupakan kekuatan penting Jepang dalam menghadapi Amerika” pungkasnya(Arif).

Buka Bersama PCIM Jepang,Japan Muslim Association dan Dubes Irak Untuk Jepang


Tokyo- Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang bekerja sama dengan Japan Muslim Association mengadakan buka bersama sekaligus perkenalan PCIM-Jepang dengan Warga Muslim Jepang di sekretariat Japang Muslim Association, Yoyogi, Tokyo , 22 September 2007 yang lalu. Silaturahmi yang juga dihadiri Dubes Irak untuk Jepang tersebut diisi tausiyah Mr. Khalid Higuchi, Penasehat PCIM Jepang.
Menurut release yang disampaikan Muhammad Kustiawan-Ketua Umum PCIM Jepang, kepada redaksi muhammadiyah.or.id Kamis (27/09/2007), Mr. Higuchi yang merupakan Research officer of Plus Line Inc.Tokyo ini menuturkan bahwa buka bersama tersebut terasa spesial karena disamping sebagai acara perkenalan PCIM-Jepang , juga menghadirkan Dubes Irak Untuk Jepang, President Japan Muslim Association Mr. Amin Kimiaki dan Professor Hideomi Muto, Direktur Of Shariah Research Institute Japan. Mr. Higuci dalam tausiyahnya berharap Muhammadiyah Jepang sebisa mungkin bukan saja terfokus pada kegiatan pengajian dan diskusi, namun juga membangun networking kader dan kerja sama pendidikan, ekonomi, dan budaya dengan lembaga atau pemerintah Jepang.
PCIM-Jepang bekerja sama dengan Japan Muslim Assosiation karena beberapa Penasehat Muhammadiyah Jepang juga menjabat Direktur Japan Muslim, disamping karena anggota PCIM-Jepang yang belum terlalu banyak. Menurut rencana, untuk kegiatan dengan jumlah peserta yang besar akan dilaksanakan digedung Aula Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Hal tersebut diungkapkan Sumarwoto, Sekretaris PCIM Jepang yang juga menjadi Kepala Sekolah SRIT Tokyo tersebut. (arif)

Kajian Pebruari 2008 PCIM Jepang


Tokyo- Ahad (24/02/2008) PCIM Jepang menyelenggarakan pengajian rutin yang dibawakan oleh Mr. Khalid Higuci, Visiting Profesor di Cyber University dan Waseda University dan pada sesi kedua diisi Ustadz Mohamad Sahlan. Dalam pembukaan acara di sekretariat PCIM Jepang tersebut, Ketua Umum PCIM Japan MR. Muhamma Kustiawan yang mengharapkan agar kegiatan kajian ini dapat berlangsung rutin dan bermakna.Mr. Khalid Higuci menjelaskan bahwa ketertarikannya terhadap Muhammadiyah adalah karena Muhammadiyah dianggapnya sebagai salah satu organisasi Islam di Indonesia yang dapat diterima oleh masyarakat Jepang. Khalid Higuci menggarisbawahi bahwa yang mmebuat dia benar –benar tertarik adalah karena kepedulian Muhamadiyah terhadap pendidikan dan pengembangan umat. Sedangkan Mohamad Sahlan membahas materi tentang Aqidah dan menekankan agar umat selalu berpegang teguh pada Alqur’an dan Sunah Rasulullah SAW.
Selanjutnya Sekretaris PCIM Sumarwoto memimpin jalannya sesi pembahasan propek organisasi kedepan yang mengagendakan pendataan anggota dan kegiatan kajian rutin berikutnya. Akhirnya disepakati bahwa kajian rutin berikutnya pada tanggal 26 April di rumah MR. Khalid Higuci di Chofu , Tokyo, Japan. Acara ditutup dengan do’a oleh ustadz Muhamad Sahlan dan diakhiri dengan santap malam bersama, hasil masakan dari Ibu Sri Sumarwoto Bokings, hampir seperti koor, jamaah semua bilang waah oisiii bu Sri, dan Arigatogozaimastha. (arif).

PCIM-Jepang Pada Saat dideklarasikan



PIAGAM DEKLARASI
PENGURUS CABANG ISTIMEWA MUHAMMADIYAH-JEPANG
( PCIM-JEPANG)


Muhammadiyah adalah suatu Persyarikatan yang merupakan gerakan dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi mungkar yang ditujukan kepada perseorangan dan Masyarakat., yaitu mengembalikan pada ajaran Islam yang Asli dan Murni serta mengajak untuk memeluk Islam yg bersifat kebaikan, bimbingan, dan peringatan. Dengan tujuan mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah swt .
Maka, pada hari ini, Ahad 28 Rajab 1428 atau Minggu 12 Agustus 2007, bertempat di Sekretariat Japan Muslim Assosiation, Yoyogi, Tokyo, Jepang, kami warga Muhammadiyah di jepang merasa terpanggil untuk mendirikan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah-PCIM Jepang sebagai bentuk tanggungjawab kami atas misi Muhammadiyah dan sebagai wadah gerakan dakwah Muhammadiyah di Jepang untuk memperkenalkan “Islam yg berkemajuan” pada Masyarakat Jepang dan tentunya mendorong ekonomi Umat dan IPTEK di Indonesia.

Deklarator :
1. Muhammad Kustiawan, sbg Ketua Umum ( Bekerja sbg research of Plus Line Inc, Tokyo & Graduate Student Ilmu politik pada Tokyo Kokushikan University)
2. Dr. Harus Laksana Guntur, ( Assistant professor pada Tokyo Institute of Technology)
3. Tatang Sopian (Phd Student pada Tokyo Institute of Technology University)
4. Mr. Khalid M. Higuchi ( Research Institute of Islamic Sciences Waseda University )
5. Haji Idris No Madjid ( Direktur surat Kabar Al-Ummah Jepang)